tag:blogger.com,1999:blog-72780340402571744702024-03-13T13:53:25.951-07:00Batik KitaAgnesilya Mardahttp://www.blogger.com/profile/06685645430581902849noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-7278034040257174470.post-74218804353783342582012-11-28T20:27:00.002-08:002012-11-28T20:27:38.655-08:00KEGUNAAN BATIK<div style="text-align: left;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px;"><b>Kegunaan Batik</b><br />
<br />
Batik ada kebanggaan Indonesia dan baju batik menjadi pakaian resmi di Indonesia.<br />
Sebagai bahan untuk busana, batik adalah sesuatu yan khas di seluruh
dunia, selain cara pembuatan yang unik coraknyapun banyak sekali;
sehingga memakai baju juga sebagai kebanggaan bagi pemakaianya; dipakai
juga untuk upacara perkawinan dan upacara lainnya sebagai pakaian yang
"wajib"<br />
Penjelasan tentang batik bisa dilihat dari wikipedia:<br />
Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti
menulis dan "nitik". Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan
corak - menggunakan canting atau cap - dan pencelupan kain dengan
menggunakan bahan perintang warna corak "malam" (wax) yang diaplikasikan
di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa
Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Jadi kain
batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan
canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna.
Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat
alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain
dengan serat buatan (polyester). Kain yang pembuatan corak dan
pewarnaannya tidak menggunakan teknik ini dikenal dengan kain bercorak
batik - biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak (print)
- bukan kain batik.<br />
<br />
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi
bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.
Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka
dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan
membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya
"Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini.
Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang
memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega
Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah
lazim bagi kaum lelaki.<br />
<br />
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing.
Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan
beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik
pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan
juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah
dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix.
Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya
adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga
tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau
kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna
biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai
dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki
perlambangan masing-masing.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px;"><b>Kegunaan Batik</b><br />
<br />
Batik ada kebanggaan Indonesia dan baju batik menjadi pakaian resmi di Indonesia.<br />
Sebagai bahan untuk busana, batik adalah sesuatu yan khas di seluruh
dunia, selain cara pembuatan yang unik coraknyapun banyak sekali;
sehingga memakai baju juga sebagai kebanggaan bagi pemakaianya; dipakai
juga untuk upacara perkawinan dan upacara lainnya sebagai pakaian yang
"wajib"<br />
Penjelasan tentang batik bisa dilihat dari wikipedia:<br />
Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti
menulis dan "nitik". Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan
corak - menggunakan canting atau cap - dan pencelupan kain dengan
menggunakan bahan perintang warna corak "malam" (wax) yang diaplikasikan
di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa
Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Jadi kain
batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan
canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna.
Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat
alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain
dengan serat buatan (polyester). Kain yang pembuatan corak dan
pewarnaannya tidak menggunakan teknik ini dikenal dengan kain bercorak
batik - biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak (print)
- bukan kain batik.<br />
<br />
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi
bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.
Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka
dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan
membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya
"Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini.
Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang
memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega
Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah
lazim bagi kaum lelaki.<br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px;">
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing.
Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan
beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik
pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan
juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah
dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix.
Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya
adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga
tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau
kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna
biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai
dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki
perlambangan masing-masing.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px;"> </span></div>
<div style="text-align: right;">
<i><span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px;"><b>sumber: http://anugerah.webege.com/kegunaan_batik.html</b> </span></i><span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px;"> </span></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 13px;"><b></b></span>Agnesilya Mardahttp://www.blogger.com/profile/06685645430581902849noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278034040257174470.post-69807108831116822482012-11-08T22:04:00.003-08:002012-11-28T20:42:28.877-08:00Budaya batik<h2>
<span class="mw-headline" id="Budaya_batik">Budaya batik</span></h2>
<div class="thumb tleft">
<div class="thumbinner" style="width: 222px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Raden_Adjeng_Kartini.jpg&filetimestamp=20100829115403"><img alt="" class="thumbimage" height="312" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f9/Raden_Adjeng_Kartini.jpg/220px-Raden_Adjeng_Kartini.jpg" width="220" /></a>
<br />
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Raden_Adjeng_Kartini.jpg&filetimestamp=20100829115403" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Pahlawan wanita <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kartini" title="Kartini">R.A. Kartini</a> dan suaminya memakai rok batik. Batik motif parang yang dipakai Kartini adalah pola untuk para bangsawan</div>
</div>
</div>
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah
menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.
Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka
dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu
pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai
ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam
bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik
pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada
corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan
membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.<br />
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun,
sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik
keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status
seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya
dipakai oleh keluarga <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton" title="Keraton">keraton</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakarta" title="Yogyakarta">Yogyakarta</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surakarta" title="Surakarta">Surakarta</a>.<br />
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 222px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Skirt_from_Cirebon,_Java,_early_20th_century,_coton,_%27tulis%27_batik.jpg&filetimestamp=20090718174948"><img alt="" class="thumbimage" height="315" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ea/Skirt_from_Cirebon%2C_Java%2C_early_20th_century%2C_coton%2C_%27tulis%27_batik.jpg/220px-Skirt_from_Cirebon%2C_Java%2C_early_20th_century%2C_coton%2C_%27tulis%27_batik.jpg" width="220" /></a>
<br />
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Skirt_from_Cirebon,_Java,_early_20th_century,_coton,_%27tulis%27_batik.jpg&filetimestamp=20090718174948" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Batik Cirebon bermotif mahluk laut</div>
</div>
</div>
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai
saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia
oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada
Konferensi PBB.<br />
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 222px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Sacred_Dance_Bedhoyo_Ketawang_A.JPG&filetimestamp=20081102115842"><img alt="" class="thumbimage" height="331" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/68/Sacred_Dance_Bedhoyo_Ketawang_A.JPG/220px-Sacred_Dance_Bedhoyo_Ketawang_A.JPG" width="220" /></a>
<br />
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Sacred_Dance_Bedhoyo_Ketawang_A.JPG&filetimestamp=20081102115842" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Batik dipakai untuk membungkus seluruh tubuh oleh penari Tari <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bedhoyo_Ketawang&action=edit&redlink=1" title="Bedhoyo Ketawang (halaman belum tersedia)">Bedhoyo Ketawang</a> di keraton jawa.</div>
</div>
</div>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Corak_batik">Corak batik</span></h3>
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing.
Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan
beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik
pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan
juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah
dipopulerkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa" title="Tionghoa">Tionghoa</a>, yang juga memopulerkan corak <i>phoenix</i>.
Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya
adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga
tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau
kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna
biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai
dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki
perlambangan masing-masing.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<i>sumber : </i><cite><b>batik</b>indonesia.com/<b>batik</b>/category/<b>motif</b>-<b>batik</b></cite></div>
Agnesilya Mardahttp://www.blogger.com/profile/06685645430581902849noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278034040257174470.post-88542812875259313002012-11-07T19:41:00.002-08:002012-11-07T19:41:37.149-08:00Motif Batik Indonesia<div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">Dahulu batik dibuat dalam bahan berwarna putih yang terbuat
dari kapas (kain mori) . Sekarang ini semakin berkembang dengan
bahan-bahan semacam sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis
lainnya. Motif batik sendiri dibentuk dengan cairan lilin yang
menggunakan alat bernama <em>canting </em>untuk motif halus, atau kuas
untuk motif berukuran besar, dengan demikian maka cairan lilin dapat
meresap ke dalam serat sebuah kain. Setelah itu, kain yang sudah
berhasil dilukis dengan lilin tadi, lalu dicelup dengan warna yang
diinginkan oleh si pembuat, biasanya dimulai dengan warna-warna muda.
Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua
atau gelap. Kemudian Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang
telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia dengan tujuan melarutkan
lilin.</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">Dan berikut adalah macam macam batik berdasarkan motif/corak:</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><strong>Batik Kraton</strong></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><img alt="" class="aligncenter" height="164" src="http://blogbintang.com/go/img.php?to=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/d/d6/BatikKraton.JPG/200px-BatikKraton.JPG" width="200" /></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">Penjelasan : awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di
Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini
dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup
di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan
oleh orang “biasa” seperti motif Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak
termasuk Batik Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><strong>Batik Cuwiri</strong><br />
Penjelasan : meruapakan motif batik yang menggunakan zat pewarna soga
alam. Biasanya batik ini digunakan untuk semekan dan kemben, juga
digunakan pada saat upacara mitoni. Motif batik ini kebanyakan
menggunakan unsur meru dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti
kecil-kecil dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan dihormati</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><strong>Batik Pringgondani</strong></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><img alt="" src="http://blogbintang.com/go/img.php?to=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/e1/BatikPringgondani.JPG/200px-BatikPringgondani.JPG" /></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">Penjelasan : Nama kesatriyan tempat tinggal Gatotkaca putera
Werkudara. Motif ini biasanya ditampilkan dalam warna-warna gelap
seperti biru indigo (biru nila) dan soga-coklat, serta penuh
sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga.</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><strong>Batik Sekar Jagad</strong></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><img alt="" src="http://blogbintang.com/go/img.php?to=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/5/5d/BatikSekarJagad.JPG/200px-BatikSekarJagad.JPG" /></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">Penjelasan : salah satu motif batik khas Indonesia. Motif ini
mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang
melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar
Jagad sebenarnya berasal dari kata “kar jagad” yang diambil dari bahasa
Jawa (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga melambangkan
keragaman di seluruh dunia.</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><strong>Batik Sida Luhur</strong></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><img alt="" src="http://blogbintang.com/go/img.php?to=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/d/da/BatikSidaLuhur.JPG/200px-BatikSidaLuhur.JPG" /></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">Penjelasan : Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan
golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri
berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan
“sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Motif
Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) bermakna harapan untuk mencapai kedudukan
yang tinggi, dan dapat menjadi panutan masyarakat.</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><strong>Batik Kawung</strong></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><img alt="" src="http://blogbintang.com/go/img.php?to=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/a/ad/BatikKawungPicis.JPG/200px-BatikKawungPicis.JPG" /></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">Penjelasan : Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis
kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang
ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan
sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang
merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan
kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan
besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif
tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh
bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh
senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif
kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis.
Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar
daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang
bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut
Kawung Sen.</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><strong>Batik Semen Rama</strong></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><img alt="" src="http://blogbintang.com/go/img.php?to=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/2/27/BatikSemenRama.JPG/200px-BatikSemenRama.JPG" /></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">Penjelasan : dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang
semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis
ornamen pokok pada motif-motif semen. Yang pertama adalah ornamen yang
berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang
berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara,
seperti garuda, burung dan megamendung. Sedangkan yang ketiga adalah
ornament yang berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan
katak. Jenis ornament tersebut kemungkinan besar ada hubungannya dengan
paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut adalah ajaran tentang
adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat
para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan
hidupnya tidak benar/dipenuhi angkara murka. Selain makna tersebut motif
Semen Rama (dibaca Semen Romo) sendiri seringkali dihubungkan dengan
cerita Ramayana yang sarat dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran
keutamaan melalui delapan jalan. Ajaran ini adalah wejangan keutamaan
dari Ramawijaya kepada Wibisana ketika dinobatkan menjadi raja Alengka.
Jadi “Semen Romo” mengandung ajaran sifat-sifat utama yang seharusnya
dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat.<br />
[sunting]</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><strong>Batik Sida Asih</strong></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><img alt="" src="http://blogbintang.com/go/img.php?to=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/8/80/BatikSidaAsih.JPG/200px-BatikSidaAsih.JPG" /></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">Penjelasan : Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan
golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri
berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan
“sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Makna
dari motif Sida Asih (dibaca Sido Asih) adalah harapan agar manusia
mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><strong>Batik Tambal</strong></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><img alt="" src="http://blogbintang.com/go/img.php?to=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/7/76/BatikTambal.JPG/200px-BatikTambal.JPG" /></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">Penjelasan : Tambal memiliki arti tambal bermakna menambal atau
memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus
memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin.
Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan
orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut
dengan kain motif tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang
sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya
perlu “ditambal”.</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><strong>Batik Sida Mukti</strong></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><img alt="" src="http://blogbintang.com/go/img.php?to=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/4/48/BatikSidaMukti.JPG/200px-BatikSidaMukti.JPG" /></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">Penjelasan : Sida Mukti meruapakan motif batik yang biasanya
terbuat dari zat pewarna soga alam. Biasanya digunakan sebagai kain
dalam upacara perkawinan. Unsur motif yang tekandung didalamnya adalah
gurda. Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif
yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti
jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida”
mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya
adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan
lahir dan batin.</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><strong>Batik Sudagaran</strong></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><img alt="" height="289" src="http://blogbintang.com/go/img.php?to=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/3/39/BatikSudagaran.JPG/200px-BatikSudagaran.JPG" width="200" /></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">Penjelasan : Merupakan motif larangan dari kalangan keraton yang
membuat seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang
sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan
sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik
Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi
atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi
warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam
proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru.
Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang
rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang
amat indah.</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><strong>Batik Petani</strong><br />
<img alt="" class="aligncenter" height="162" src="http://blogbintang.com/go/img.php?to=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/3/3a/BatikPetani.JPG/200px-BatikPetani.JPG" width="200" /><br />
Penjelasan : merupakan batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu
rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu
senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya
turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan
secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan
pun diikutkan ke saudagar.</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">******</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;">Diatas adalah berbagai macam batik yang ada di negara tercinta kita
di Indonesia berdasarkan motif atau corak. Kita sebagai bangsa harus
bangga dan mungkin juga seharusnya memakai karena memiliki kebudayaan
yang luar biasa ini. Jangan sampai negara tetangga mengklaim budaya yang
kita miliki, pasti menyesal nantinya kita. Bagi para pembaca
blogbintang.com yang memiliki informasi tentang macam-macam batik ini
dan belum ada pada artikel ini dimohon untuk menambahkan, untuk semakin
menyempurnakan informasi yang kita miliki.</span></div>
<div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<br /></div>
<div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<br /></div>
<div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: right;">
<span style="font-size: small;"><i style="color: red;"><span style="font-size: x-small;">sumber:http://blogbintang.com/macam-macam-batik-indonesia-berdasarkan-motif </span></i> </span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
</span></span><div style="color: #351c75; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<br /></div>
Agnesilya Mardahttp://www.blogger.com/profile/06685645430581902849noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278034040257174470.post-22109934734758567632012-10-31T21:13:00.002-07:002012-10-31T21:16:12.842-07:00SEJARAH BATIK<ul>
<li><span style="font-family: Arial; font-size: medium;">Sejarah Batik di Indonesia</span></li>
</ul>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">
Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan
Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan,
pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian
pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.
<br />
<br />
Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit
dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai
meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku
Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang
dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap
dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun
kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di
Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan
ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.
<br />
<br />
Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi
salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik
dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan
keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang
tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton
dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
<br />
<br />
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas
menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang.
Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi
pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang
dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.
<br />
<br />
Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli
Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga,
nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari
tanahlumpur.
<br />
<br />
Jaman MajapahitBatik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat
ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang
erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto
ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal
Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan
didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada
waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah
terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit
daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau
tunduk kepada kerajaan Majapahit.
<br />
<br />
Diceritakan bahwa
dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas
dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama
Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan
Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama
Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.</span></div>
<br />
<ul>
<li><span style="font-family: Arial; font-size: medium;">Sejarah Batik Pekalongan</span></li>
</ul>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">
Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di
Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan
sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag,
motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa
bahan baju.
<br />
<br />
Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah
perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering
disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya
peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak
yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah
Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan
pengikutnya mengembangkan batik.
<br />
<br />
Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik
yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik,
Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas,
Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka
batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.
<br />
<br />
Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami
perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik
berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan
daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.</span></div>
<br />
<ul>
<li><span style="font-family: Arial; font-size: medium;">Batik Pekalongan, antara Masa Lampau dan Kini</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">
BATIK pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya
pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal
besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar
proses produksi batik pekalongan dikerjakan di rumah-rumah.
<br />
<br />
Akibatnya, batik pekalongan menyatu erat dengan kehidupan
masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif,
yakni Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Batik
pekalongan adalah napas kehidupan sehari-sehari warga Pekalongan. Ia
menghidupi dan dihidupi warga Pekalongan.
<br />
</span>Agnesilya Mardahttp://www.blogger.com/profile/06685645430581902849noreply@blogger.com0